Thursday 9 October 2014

Lirik ilir ilir Oleh Opick


Lirik Lagu Lir-ilir

lir ilir lir ilir tandure wes sumilir
tak ijo royo royo, tak sengguh panganten anyar
cah angon cah angon penekno blimbing kuwi
lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotira

dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane
yo suraka surak hiyo

lir ilir lir ilir tandure wes sumilir
tak ijo royo royo, tak sengguh panganten anyar
cah angon cah angon penekno blimbing kuwi
lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotira

dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane
yo suraka surak hiyo

lir ilir lir ilir tandure wes sumilir
tak ijo royo royo, tak senggo panganten anyar
cah angon cah angon penekno blimbing kuwi
lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotira

dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane
yo suraka surak hiyo, yo suraka surak hiyo
yo suraka surak hiyo, yo suraka surak hiyo

Arti Lirik Lagu Lir-ilir

Bangunlah, bangunlah
Tanaman sudah bersemi
Demikian menghijau bagaikan pengantin
baru
Anak gembala, anak gembala panjatlah
(pohon) belimbing itu
Biar licin dan susah tetaplah kau panjat
untuk membasuh pakaianmu
Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak di
bagian samping
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti
sore
Mumpung bulan bersinar terang,mumpung
banyak waktu luang
Ayo bersoraklah dengan sorakan iya

Makna yang terkandung lagu Lir-ilir adalah sbb:

Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru. Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk
digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbingbergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi
meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa Pakaian yang dimaksuda adalah pakaian taqwa kita. Sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah
siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT. Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas
ketika kita masih sehat (dilambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan iya.

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan Komentar anda di sini ...!!!