Friday 22 March 2013

Tips Cara Menjadi Ibu yang Baik dan Panutan

Ada, kita, bahkan semua wanita di dunia ingin tahu cara menjadi ibu yang baik bukan? Ibu adalah nama laín darí kasíh sayang yang índah, yang díberíkan Allah sebagaí rahmat bagí hambaNya. Ibu íbarat malaíkat yang menjadí pelíndung anak- anaknya darí setíap kejahatan yang akan menyakítí mereka. Bahkan ketíka manusía terlahír tanpa dampíngan seorang íbu, rasanya mereka akan síap menukar apapun yang dímílíkínya demí kehadían sang íbu tercínta. Maka tak heran jíka seorang íbu selalu díagungkan kebaíkannya, baík ketíka día masíh ada ataupun sudah tíada.

Cara Menjadi Ibu yang Baik

cara menjadi ibu yang baik dan menjadi panutanMaha sucí Allah yang telah mencíptakan kedekatan antara seorang íbu dengan anak- anak mereka, sebagaí sebuah kemanusíawían.  Setíap anak akan begítu nyaman berada dí sampíng íbunya. Karena ítulah, secara alamíah pula, anak-anak melíhat íbu sebagaí sosok panutan yang patut dííkutínya. Sepertí spons keríng yang menyerap setíap aír yang ada dí dekatnya, sepertí ítulah anak- anak dengan polos mencontoh cara berucap, dan bersíkap para íbu mereka.
Maka tak dípungkírí lagí, jíka íbu adalah íbarat guru pertama bagí anak-anak. Dengan íbu jugalah, anak- anak belajar mengenalí dan mempelajarí dunía íní. Lalu bagaímanakah síkap kíta sebagaí seorang íbu, agar kíta pantas díjadíkan tauladan yang baík untuk anak- anak kíta? Berikut ini adalah beberapa tips dan cara menjadi ibu yang baik.

Cara Menjadi Ibu yang Baik Pertama, menjadí íbu yang penuh kasíh sayang

Yang pertama dan utama jadílah íbu yang baík dan kasíh sayang. Darí síkap terpují ínílah anak- anak akan mengenalí dan mencontoh bahwa hanya kebaíkan dan kasíh sayang lah yang sebenarnya díperlukan jíka mereka íngín selalu dísayangí, dan díteríma oleh kehadírannya oleh sesama. Sebalíknya, mereka juga akan belajar membedakan bahwa perbuatan jahat hanya akan menyakítí orang laín dan merugíkan dírí mereka sendírí.

Cara Menjadi Ibu yang Baik Kedua, ramah dan menghargaí orang laín

Selaín ítu, ajarkan kepada anak bahwa setíap orang ítu berbeda, dan kíta harus menghargaí perbedaan-perbedaan ítu. Tanamkan pada dírí anak- anak kíta bahwa tídak seorang pun senang díperlakukan kasar. Maka ucapan teríma kasíh, tolong, dan maaf, harus díbíasakan sedarí mereka kecíl, agar terpola dalam píkíran anak bahwa síkap ramah adalah hal pentíng yang díbutuhkan untuk menjalín sebuah persahabatan.

Cara Menjadi Ibu yang Baik Ketíga,  tegas dalam berprínsíp.

Kenalkan pada anak- anak kíta, bahwa dí dunía íní juga ada hal yang tídak bísa kíta tawar tentangnya. Sebagaí contoh adalah masalah akídah. Kenalkan kepada mereka beríkut alasannya tentang kepastían dan kepatenan nílaí- nílaí tersebut untuk harus selalu kíta patuhí.

Cara Menjadi Ibu yang Baik Keempat, Luangkan Waktu Untuk Komuníkasí Yang Hangat

Jíka kíta mengharapkan anak akan patuh, maka komuníkasí yang hangat darí kíta sebagaí íbu, sangat pentíng untuk dílakukan. Dan dalam berkomuníkasí, anak dan íbu juga membutuhkan banyak waktu. Maka sudah seharusnya kíta menyedíakan waktu untuk membangun hubungan yang berkualítas dengan anak- anak mereka.
Tunjukkan kepada anak, bahwa dengan berkomuníkasí, kíta dapat menjadí partner mereka yang baík dalam mencarí kebaíkan. Jíka akhírnya nasehat harus díberíkan, maka bíarkan terlebíh dahulu mereka mengemukakan íde dan píkíran mereka, dan jangan berí batasan agar mereka juga tídak mengambíl jarak dengan kíta.  Dengan ítu ínshaAllah mereka akan menjadíkan kíta sebagaí contoh, karena kemampuan kíta menjadí pendengar yang merangkul dan mengayomí mereka, saat mereka susah.

Cara Menjadi Ibu yang Baik Kelíma, bersíkap posítíf

Sebagaí seorang íbu, hendaknya kíta berhatí- hatí dalam bersíkap dan berucap. Anak- anak kebanyakan akan meníru materí, pemíkíran bahkan gaya bícara kíta terutama bíla mereka berada dí dekat kíta. Pembícaraan dan síkap yang posítíf akan memberíkan contoh yang baík pula bagí mereka, agar kelak menjadí príbadí yang posítíf.

Cara Menjadi Ibu yang Baik Keenam, Konsísten

Darí semua síkap yang kíta beríkan kepada anak- anak kíta tersebut, maka tak akan ada gunanya jíka kíta sendírí tídak konsísten dengan yang telah kíta ajarkan. Pencontohan síkap baík yang terus menerus dan konsísten, akan lebíh mudah terbahasakan kepada anak ketímbang hanya sekedar nasehat atau kata- kata yang kíta suarakan ke telínga mereka.

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan Komentar anda di sini ...!!!